The Power Of Niat

Mungkin Anda melakukan dan merasakan hal yang sama dengan saya. Beberapa kali tidak terbangun untuk sahur. Namun tetap berniat puasa. Dan di siang hari di tengah terik matahari, meski tidak sahur, saya dan juga Anda (mungkin) tidak merasakan lapar dan dahaga yang berlebihan. Semua bisa terkontrol! Betul?

Bandingkan dengan ketika tidak puasa. Tidak sarapan pagi bakal mendorong perut keroncongan, keringat dingin, gelisah kelaparan di siang harinya. Mengapa demikian ya? Kok beda ketika sedang berpuasa?

Inilah kekuatan niat. Niat yang diucapkan (diselami, dihayati, dibatin) “memerintahkan” otak untuk bekerja dan mengkoordinir seluruh tubuh agar selaras dengan niat. Sehingga tubuh tidak lunglai, tetap tegar, tidak lapar dan dahaga yang berlebihan.

Niat itu visi misi, cita-cita dan impian. Seperti memiliki energi dahsyat yang mampu mendorong kita melakukan hal-hal yang mungkin dianggap mustahil, minimal melelahkan. Setuju bukan?!

“Semua amal perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi masing-masing orang (tergantung pada) apa yang diniatkannya” (Hadits Shahih. Muttafaq Alaih, Diriwayatkan oleh Bukhari No. 1 dan Muslim No. 1907)

Nah, bagaimana bila niat ini kita implemantasikan dalam dunia bisnis, dalam dunia marketing, dalam dunia sekolah, dalam dunia pernikahan, dalam duniawi lainnya, dalam dunia ibadah lainnya. Berarti dengan niat yang kuat, akan muncul semacam roket pendorong yang akan mampu menghantarkan kita pada impian-impian kita. Tanpa halangan yang berarti, tentunya.

Motivated by Aryo Diponegoro

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hosted by Hosting Indonesia